Jumat, 27 April 2012

Manusia Dan Penderitaan


A. PENGERTIAN PENDERITAAN


Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra, yang artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga yang menentukan berat atu tidaknya intensitas penderitaan itu. Tapi, dengan penderitaan pula. Seseorang dapat bangkit, untuk memulai langkah awal mencapai kenikmatan dan kebahagiaan. Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “resiko” didalam hidup ini. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan, kepada umatnya. Tetapi, juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang mungkin akan bermakna, agar manusia sadar untuk tidak berpaling dariNya.

B. SIKSAAN

Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang itu lah, timbul penderitaan.
Siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan.
Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Akibat dari kebimbangan seseorang adalah, ia berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya. bagi orang yang berpikirnya kuat, ia akan cepat mengambil keputusan, sehingga kebimbangan itu akan cepat diatasi. Namun sebaliknya, jika orang itu berpikirnya lemah. Kebimbangan itu akan terasa sangat lama. Karena tidak cepat mengambil suatu keputusan.
Kesepian dialami oleh seseorang, yang merasakan sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya, walaupun ia berada didalam lingkungan yang ramai. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dapat dialami oleh seseorang. Sepertihalnya kebimbangan, kesepian ini juga perlu cepat ditangani, agar seseorang tidak merasakan penderitaan batin terus menerus. Manusia sebagai makhluk yang social, seseorang perlu berkawan, memiliki banyak teman untuk dapat diajak berkomunikasi. Selain mencari kawan, seseorang juga perlu mengisi waktunya dengan kesibukan yang positif, sehingga rasa kesepian ini tidak mendapatkan tempat dan waktu, didalam diri kita.
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan, maka disebut sebagai Phobia. Seperti halnya pada kesepian, ketakutan dapat timbul atau dialami seseorang walau lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis.

Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan, antara lain sebagai berikut :
 a. Claustrophobia dan Agoraphobia
           Cloustrophobia adalah rasa takut terhadap rangan tertutup. Agoraphobia adalah rasa takut pada      saat orang berada ditempat terbuka.
       b.Gamang merupakan ketakutan bila seseorang berada di tempat yang tinggi.
       c. Kegelapan merupakan suatu ketakutan seseorang yang berada ditempat yang gelap.
       d. Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami.
       e. Kegelapan merupakan ketakutan dari seseorang yang disebabkan karena merasa bahwa apa yang  dijalankannya akan mengalamikegagalan.

C. KEKALUTAN MENTAL

Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana, kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi, sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.

Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
      a)      Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
      b)      Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.

Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, antara lain :
  •  Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna, hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya.
  • Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada didalam masyarakat, sehingga tidak dapat menyesuaikan diri.
  • Cara pematangan batin yang salah, dengan memberikan reaksi yang berlabihan terhadap kehidupan social. Over acting sebagai Overcompensatie.

Proses-proses kekalutan mental yang dialami oleh seseorang mendorongnya kearah :
      a)      Positif :  trauma (luka jiwa) yang dialami, dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam menjalani hidup.
      b)      Negatif : trauma yang dialami diperlarutkan atau duperturutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.

D. PENDERITAAN DAN PERJUANGAN

Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksiamal mungkin. Bahkan menghindari atau menghilangkannya sama sekali.
Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah dengan berjuang menghadapi tantangan hidup, baik di alam lingkungan, masyarakat sekitar. Dengan waspada dan disertai doa kepada Tuhan, supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Manusia hanya merencanakan sesuatu, dan TuhanLah yang menentukannya.



E. PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA

Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
  • Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia 
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesame manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia agar menjadi lebih baik. Dengan kata lain, manusia itu sendirilah yang dapat memperbaiki nasibnya.


  • Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan   
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan/azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimism dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.

F. PENGARUH PENDERITAAN

Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap didalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap yang positif ataupun sikap yang negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap sikap negatif ini, akan menimbulkan sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa.
 

Sumber : http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab6-manusia_dan_penderitaan.pdf












Manusia Dan Keindahan


A. KEINDAHAN


  • Berasal dari kata indah, yang artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dsb.
  • Keindahan merupakan bagian dari kehidupan manusia. Dimana dan kapanpun siapa saja bisa menikmati keindahan.
  • Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.
  • Pengertian keindahan yg seluas-luasnya meliputi: Keindahan seni-alam-moral-intelektual
  • Keindahan dalam arti estetis murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya.
  • Dan Keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapkannya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna

B. RENUNGAN




Berasal dari kata renung, artinya diam-diam melakukan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam.
Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori diantaranya:

 
1.Teori Pengungkapan
Dalil dari teori ini ialah bahwa "Art is an expression of human feeling" (Seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia). Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris.

2.Teori Metafisik
Merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni.
Seniman besar adalah seseorang yang mampu dengan perenungannya itu menembus segi-segi praktis dari benda-benda di sekelilingnya dan sampai pada makna yang dalam, yakni memahami ide-ide dibaliknya.

3.Teori Psikologis
Salah satunya ialah teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903).
Seni merupakan semacam permainan y menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan.

Sebuah teori lagi yang termasuk teori PSIKOLOGIS ialah: Teori Penandaan (Signification Theory) yang memandang seni sebagai suatu lambang atau tanda dari perasaan manusia.



C. KESERASIAN

Berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dana sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang.
Keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualitas/pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal.

a.) Teori Obyektif dan Subyektif
Pendukung teori obyektif adalah Plato, Hegel dan Bernard Bocanquat.
Pendukung teori subyektif adalah Henry Home, Earlof Shaffesbury, dan Edmund Burke.

Teori Obyektif berpendapat, bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualitas) yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya.

Teori Subyektif, menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati suatu benda.


b.)Teori Perimbangan
Teori perimbangan berlaku dari abad ke-5 SM sampai abad ke-17 Masehi selama 22 abad.
Teori ini runtuh karena desakan dari filsafat empirisme dan aliran-aliran termasuk dalam seni.
Bagi mereka keindahan hanyalah kesan yang subyektif sifatnya.
Keindahan hanya ada pada pikiran orang yang menerangkannya dan setiap pikiran melihat suatu keindahan yang berbeda-beda.
Para seniman romantik umumnya berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dari tidak adanya keteraturan, yakni tersusun dari daya hidup, penggambaran, pelimpahan dan pengungkapan perasaan.

Sumber : http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab5-manusia_dan_keindahan.pdf

Manusia Dan Cinta Kasih


MANUSIA DAN CINTA KASIH

A.    Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus besar bahasa indonesia, cinta adalah sebuah persaaan suka kepada seseorang atau ketertarikan seseorang kepada orang lain. Sedangkan kasih adalah perasaan yang timbul karena kasihan, jika digabungkan maka cinta kasih akan berarti rasa suka yang muncul karena adanya rasa untuk mengasihi. Cinta sendiri memiliki beberapa unsur dasar yang harus dipahami yaitu
1.      Pengasuhan
2.      Tanggungjawab
3.      Pengenalan
4.      Perhatian
selain itu cinta juga mempunyai pondasi yang saling berhubungan yang akan menentukan posisi orang yang dicintai
1.      Keintiman
2.      Kemesraan
3.      Keterikatan
dalam islam cinta dibagi tiga yaitu
1.      Cinta tertinggi : cinta kepada Allah SWT, Rosulullah, dan berjihad dijalannya
2.      Cinta menengah : cinta kepada lingkungan sekitar
3.   Cinta rendahan : cinta yang hanya dengan diikuti oleh hawa nafasu dan cinta kepada syaiton
Jika unsur – unsur di atas dapat dipenuhi dengan baik maka cinta akan memberikan hikmah – hikmah positif di antaranya :
1.      Timbulnya keharmonisan dalam keluarga dan masyarakat
2.      Mengetahui apakah itu cinta yang dimiliki hanya main – main atau tidak
3.      Berputarnya roda kehidupan yang baik
4.      Munculnya karya – karya indah dari tangan – tangan manusia yang memiliki cinta

B.     Cinta Menurut Ajaran Agama


Dalam kehidupan ini, cinta merupakan hal yang dibutuhkan. Sehingga aagamapun mengajarkan cinta dan penerapannya dalam kehidupan ini. Dalam islam cinta di bagi beberapa bagian
1.      Cinta diri
Melakukan hal – hal yang tidak membahayakan dirinya sendiri
2.      Cinta sesama
Melakukan hal – hal yang bisa membuat dirinya dan sekitarnya bahagia
3.      Cinta seksual
Cinta agar mendapatkan keturunan
4.      Cinta kebapakan
Cinta seorang ayah kepada anaknya karena anak adalah semangat bagi dirinya
5.      Cinta Allah
Cinta untuk melakukan hal – hal yang tidak membuat Allah SWT murka
6.      Cinta rosul
Cinta untuk melakukan kebiasaan – kebiasaan baiknya

C.     Kasih Sayang
Kasih sayang merupakan perasaan mencintai yang butuh beberapa factor yang tidak boleh hilang dari jalur yaitu


1.      Tanggungjawab
2.      Jujur
3.      Pengorbanan
4.      Salaing percaya
5.      Saling terbuka
6.      Saling pengertian


Kasih sayang yang biasanya muncul adalah kasih sayang orang tua kepada anaknya atau sebaliknya. Jika dilihat dari segi keaktifan, kasih sayang ini di bagi beberapa bagian


1.      Orang tua aktif, anak pasif
2.      Orang tua pasif, anak aktif
3.      Orang tua pasif, anak pasif
4.      Orang tua aktif anak pasif



D.    Kemesraan

 
Kemesraan adalah sebuah ungkapan perasaan manusia yang sedang dimabuk asmara. Kemesaraan terlihadt dari pancaran matanya, tanganya, atau bahkan tubuhnya. Bagaimana seroang melihat dengan penuh kasih, bagaimana seorang membelai kekasihnya dengan kedua tangannya yang lembut, dan banyak lagi ungkapan kemesraan yang ditunjukan seseorang kepada kekasihnya.



E.     Pemujaan
Pemujaan adalah bentuk cinta seorang manusia kepada tuhannya. Pemujaan ini bersifat mutlak karena tuhan yang menciptakan semuanya sehingga akan terasa malang jika dalam sekejap saja rasa cinta manusia kepada tuhannya hilang. Bentuk pemujaan kepada sang tuhan bisa bermacam – macam sesuai dengan kepercayaan masing 0 masing manusia. Jika kepercayaan dalam islam, mereka pergi ke masjid untuk sholat. Jika budda, mereka pergi ke pura dan sebagainya.

F.      Belas Kasihan
Belas kasihan merupakan sebuah rasa yang muncul karena mempunyai rasa simpati kepada sesama.

G.    Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih erotis adalah bentuk cinta yang diikuti rasa ingin bersatu dalam hal fisis. Tetapi hubungan dalah hal fisis ini bukan diikuti dengan hawa nafsu yang dapat melahirkan hal – hala negativ melainkan diikuti hal – hal yang dapat memperbesar rasa cinta dan kasih. 


Sumber :http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab4-manusia_dan_cinta_kasih.pdf
 


Jumat, 06 April 2012

Konsepsi IBD Dalam Kesusatraan

Pendekatan Kesusastraan
          
          IBD yang semula bernama Basic Humanities, berasal dari bahasa inggris the humanities. Dalam bahasa latin Humanus yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari humanities manusia akan lebih mausiawi, lebih berbudaya, dan halus. Hampir disetiap jaman seni termasuk sastra mempunyai the humanities.alasanya karena sastra menggunakan bahasa dan bahasa dapat menampung semua pernyataan kegiatan manusia. Sastra lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya sastra adalah abstraksi. Seni adalah ekspresi yang normative, seni lebih mudah berkomunikasi. Jadi nilai-nilai yang ditampilkan lebih fleksible, baik isinya maupun cara penyampaianya.

Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa

          Istilah prosa banyak padananya. Dalam bahasa Indonesia istilah prosa diterjemahkan sebagai cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita yang mempunyai pemeran, peristiwa, dan alur yang dihasilkan oleh imanjinasi. Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal prosa lama dan baru :

            A.Prosa lama meliputi
1.      Dongeng-dongeng
2.      Hikayat
3.      Sejarah
4.      Epos
            5.      Cerita pelipur lara
B.Prosa baru meliputi :
1.       Cerita pendek
2.      Roman/novel
3.      Biografi
4.      Kisah
5.      Otobiografi

 

 
 Nilai-nilai Dalam Prosa Fiksi

Sebagai seni bertulang punggung cerita, sastra mau tidak mau membawakan moral, pesan/cerita. Dengan kata lain prosa mempunyai nilai-nilai. Nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1.      Prosa fiksi memberikan kesenangan
2.      Prosa fiksi memberikan informasi
3.      Prosa fiksi memberikan warisan cultural
            4.      Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Berkenaan dengan moral, karya sastra dibagi menjadi dua, yaitu karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamanya, dan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamanya. Keduanya selalu menyampaikan masalah. Masalah ini disajikan dengan interaksi tokoh-tokohnya. Konflik dapat terjadi baik di dalam diri tokoh sendiri maupun antar tokoh satu dengan lainya.
 
Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi
 
 
         Puisi dipakai sebagai media belajar sesuai dengan pokok bahasan yang terdapat pada ilmu budaya dasar. Puisi termasuk sastra, sedangkan sastra bagina dari kesenian dan kesenian cabang dari kebudayaan. Kepuitisan, keartistikan, atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kereativitas penyair dalam membangun puisinya menggunakan :
 
1.      Figura bahasa, seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori dsb.
2.      Kata-kata ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna ganda
3.  Kata-kata yang berjiwa / kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi pengalaman sang penyair sehinggal terasa hidup
4.      Kata-kata konotatif, kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa.
5. Pengulangan, berfungsi mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan sehingga mengunggah hati


 
Dibalik kata-katanya yang sulit dimengerti puisi berisi potret kehidupan manusia. Alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada IBD antara lain :
1.      Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Perekaman dan penyampaian dan penyampaian pengalaman disebut “pengalaman perwakilan”. Berarti manusia memiliki salah satu kebutuhan hidupnya dari sekedar pengalaman langsung yang terbatas.
2.      Puisi dan keinsyafan/kesadaran manusia
Dengan membaca puisi manusia diajak untuk menjenguk hati dan pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri.
3.      Puisi dan keinsyafan social
Puisi memberikan pengetahuan manusia sebagai mahluk social, yang terlibat dalam isu dan problem social. Puisi dapat menafsirkan situasi dasar social yang bisa berupa:
-          Penderitaan atas ketidakadilan
-          Perjuangan untuk kekuasaan
-          Konflik dengan sesamanya
-          Pemberontakan terhadap hokum Tuhan

Puisi-puisi umumnya berisi nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Cinta kasih adalah salah satu nilai kemanusian yang sering dituangkan dalam puisi. Cinta kasih itu tidak berdiri sendiri terkadang ia sering berpadu dengan nilai-nilai kemanusian yang lain seperti penderitaan.

Sumber : http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/index-ilmu_budaya_dasar.htm